Hikmah - 30 Ketentuan Allah yang Azali

مَا مِنْ نَفْسٍ تُبْدِيْهِ اِلاَّ وَلَهْ قََدَرٌ فِيْكَ يُمْضِيْهِ

Artinya:

Tiada suatu nafaspun yang engkau hembuskan, melainkan baginya ada suatu ketetapan yang sudah terlebih dahulu ditetapkan atas dirimu.

Hikmah - 29 Permintaan dan Kedudukan

طَلَبُكَ مِِنْهُ اِِتِِّهَامٌ لَهُ ، وَطَلَبُكَ لَهُ غَيْبَةٌ مِنْكَ عَنْْهُُ ، وَطَلََبُُكَ لِغَيْْرِهِ لِقِلٌّةِ حَيََائِكَ مِِنْهُ ، وَطَلَبُكََ  مِنْ غَيْرِهِ لِِوُجُوْدِ بُعْْدِكَ عَنْهُ

Artinya:

Permintaanmu dari Nya adalah suatu tuduhan bagi Nya, dan permintaanmu bagi Nya adalah suatu ketidak lihatan bagimu dari Nya, dan permintaanmu bagi selain Nya adalah karena sedikitnya rasa malumu kepada Nya, dan permintaanmu dari selain Nya adalah karena kejauhanmu dari Nya.   

Hikmah - 28 Pembimbing Jalan yang Sebenarnya

مَا اَرَادَتْ هِمَّةُ سَالِكٍ اَنْ تَقِفَ عِنْدَمَا كُشِفَ لَهَا اِلاَّ وَنَادَتْهُ هَوَاتِفُ الْحَقِيْقَةِ الَّذِى تَطْلُبُ اَمَامَكَ، وَلاَ تَتَبَرََّجَتْ ظَوَاهِرُ الْمُكَوِّنَاتِ اِلاَّ وَنَادَتْكَ حَقَائِقُهَا اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ

Artinya: 

Tidaklah aspirasi seorang salik berkeinginan untuk berhenti ketika terbukanya tabir rohani baginya,  melainkan suara suara kebenaran akan menyeru kepadanya " yang engkau cari masih berada di depan janganlah berhenti di sini ",

Dan tiadalah segala ciptaan di alam ini menampakan keindahanya melainkan hakekatnya akan menyeru kepadamu " sesungguhnya kami hanyalah fitnah maka janganlah engkau terpedaya oleh kami sehingga engkau menjadi kafir " .

 

  

Hikmah - 27 Konsisten dengan Maqom

لاَ تَطْلُبْ مِنْهُ اَنْ يُخْرِجَكَ مِنْ حَالَةٍ لِيَسْتَعْمِلَكَ فِيْمَا سِوَاهَا، فَلَوْ اَرَادَكَ لاَسْتَعْمَلَكَ مِنْ غَيْرِ اِخْرَاجٍ

Artinya:

Janganlah meminta dari Nya untuk mengeluarkanmu dari suatu keadaan agar Dia menggunakanmu pada keaddan yang lain.Jika Dia menghendakimu, maka Dia menggunakanmu dengan tanpa mengeluarkanmu. 

Penjelasan:

Hikmah - 26 Menunda Amal Adalah Suatu Kebodohan

اِحَالَتُكَ الاَعْمَالَ عَلَى وُجُوْدِ الْفِرَاغِ مِنْ رُعُوْنَاتِ النَّفْسِ

Artinya:

Menangguhkan suatu pekerjaan atas ketersedianya waktu yang lapang, adalah termasuk kebodohan jiwa. 

Penjelasan:

Hikmah - 25 Sikap Orang Bodoh

مَا تَرَكَ مِنَ الْجَهْلِ شَيئًا مَنْ اَرَادَ اَنْ يٌحْدِثَ فِى الْوَقْتِ غَْرَ مَا اَظْهَرَ اللهُ فِيْهِ

Artinya:

Tidaklah meninggalkan sesuatu pun dari kebodohan siapapun yang menghendaki terjadinya sesuatu urusan di luar waktu yang telah ditampakan oleh Allah padanya. 

Penjelasan: 

Hikmah - 24 Allah S.W.T dan Makhluk

يَا عَجَبًا كَيْفَ يَظْهَرُ الْوُجُوْدُ فِي الْعَدَمِ اَمْ كَيْفَ يَثْبُتُ الْحَادِثُ مَعَ مَنْ لَهُ وَصْفُ الْقِدَمِ

Artinya;

Sungguh mengherankan, bagaimana kewujudan dapat terdhahir di dalam ketidak wujudan atau bagaimana bisa menjadi al hadits (  makhluk ) bersama Dia yang memiliki sifat Qidam ( tiada bagi Nya permulaan )

Penjelasan: Hikmah 15 - 24