Thursday 30 August 2012

Hikmah - 13 Hijab Penghalang

كَيْفَ يَشْرُقُ قَلْبٌ صُوَرُ الاَكْوَانِ مُنْطَبِعَةٌ فِى مِرْآتِهِ أَمْ كَيْفَ يَرْحَلُ اِلى اللهِ وَهُوَ مُكَيَّلٌ بِشَهَوَاتِهِ . أَمْ كَيْفَ يَطْمَعُ أَنْ يَدْخُلَ حَضْرَةَ اللهِ وَهُوَ لَمْ يَتَطَهَّرْ مِنْ جَنَابَةِ غَفَلاَتِهِ . أَمْ كَيْفَ يَرْجُوْا أَنْ يَفْهَمَ دَقَائِقَ الاَسْرَارِ وَهُوَ لَمْ يَتُبْ مِنْ هَفَوَاتِهِ

Artinya :
Bagaimana  hati akan dapat disinari sedangkan gambaran alam sekitarnya masih melekat pada cerminya, atau bagaimana mungkin melakukan perjalanan menuju Allah sedangkan dia masih dibelenggu oleh syahwatnya, atau bagaimana akan masuk ke hadirat Allah SWT. sedangkan dia masih belum bersuci dari junub kelalaianya, atau bagaimana mengharap untuk mengerti rahasaia rahasia yang lembut sedangkan dia belum bertaubat dari dosa dosanya .


Penjelasan :
Diri manusia terdiri dari unsur tanah, air, api dan angin.Ia juga diserapi oleh unsur alam seperti tambang, tumbuh tumbuhan, binatang, setan dan malaikat.  Tiap tiap unsur menarik hati pada setiap diri. Tarik menarik itulah yang menimbulakn kekacauan di dalam hati. Sehingga menyebabkan hati menjadi keruh .Hati yang keruh tidak dapat menerima pancaran nur iman dan tauhid.
Maka kekacauan hati itulah yang perlu diobati. Hati perlu distabilkan dengan menundukan semua unsur unsur penarik tersebut kepada syariat.Syariat dapat mengikat unsur unsur yang mencoba merusak hati.Maka bagi setiap murid atau salik dalam menjalani kehidupan kerohanianya haruslah berlandaskan syariat sebagai payung dalam perjalananya, agar cermin dalam hatinya terbebas dari gambar gambar alam maya yang menggoda. Bila cermin hati sudah bersih maka hati dapat dengan mudah menghadap Ilahi.

Selain ketertarikan unsur unsur alam , hati juga bisa tunduk pada hawa nafsu syahwat.Semua kehendak yang bertentangan dengan kehendak Allah itulah  syahwat.Syahwat membuat manusia tidak rela dengan keputusan Allah s.w.t.Seseorang yang menuju kepada Allah, maka dia harus melepaskan dirinya dari belenggu syahwat dan kehendak egonya. Kemudian masuk pada penyerahan diri secara total kepada Allah s.w.t.

Begitu dahsyatnya ancaman Allah bagi orang orang yang lalai. 
Hati yang khusuk bagaikan orang yang menghadap Allah dengan wajahnya, duduk dengan tertib, berbicara dengan sopan, dan khusuk menghadap Sang Maha Agung.
Hati yang lalai bagaikan orang yang menghadap Allah dengan membelakangi Nya, duduk dengan biadab, bertutur kata dengan tidak sopan. Perbuatan itulah yang membuat murka Allah. Hanya hamba yang khusuk  yang dapat mengagungkan Tuhanya, smentara hamba yang lalai tidak layak menghadap Tuhanya.

Perkara berikutnya adalah dosa dosa yang belum ditebus dengan taubat. Ia akan menghalangi seseorang untuk memahami rahasia Allah yang Maha Lembut.Taubat itu sendiri adalah rahasia yang tersembunyi. Orang yang tidak memahami rahasia taubat tidak akan mengerti mengapa Rasulullah s.a.w yang tidak pernah melakukan dosa masih juga memohon ampun kepada Allah.

Taubat berarti kembali kepada Allah. Orang yang berbuat dosa berarti mencampakan dirinya jauh dari Allah. Maka dengan taubat, orang akan kembali mendekat kepada Allah s.w.t.

Wallahu 'Alam