Wednesday 4 July 2012

Hikmah - 1 Amalan Dhahir dan Suasana Hati

مِنْ عَلَامَات الْاِعْتِمَادِ عَلَى الْعَمَلِ نُقْصَانِ الرَّجَاءِ عِنْدَ وُجُوْدِ الْزَّلَلِ

Artinya
Sebagian tanda dari bergantung kepada amal, adalah kurangnya harapan kepada Allah ketika terjadi kesalahan / dosa


Penjelasan
Imam Ibnu Athoillah memulai hikmah pertamanya seraya mengajak kita untuk merenungia
kan hakikat amal.Amal terbagi menjadi dua jenis yaitu amal dhahir dan amal batin.
Setiap orang bisa saja melakukan amal dhohir yang sama , namun suasana hati yang berhubungan dengan amal tersebut tidak akan sama.

Jika amala dhahir mempengaruhi suasana batin/hati, maka hati tersebut bergantung kepada amal dhahir.Jika hati dipengaruhi amalan hati, maka hati tersebut  bersandar kepada amal walaupun hanya dalam hati.

Hati yang terbebas dari sandaran amal manapun baik amal dhahir maupun batin,adalah hati yang bergantung dan bersandar kepada Allah SWT dan menyerahkan sepenuhnya kepada Nya.Hati yang demikian tidak akan menjadikan amal sebagai alat tukar untuk mendapatkan sesuatu.

Orang seperti ini tidak akan membatasi kekuasaan dan kemurahan Allah supaya tunduk pada kemauan manusia.

Allah yang maha berdiri sendiri berbuat sesuatu sesuai dengan kehendakNya sendiri tanpa dipengaruhi oleh fihak fihak lain.Oleh karena itu orang yang arif tidak akan menjadikan amal sebagai posisi tawar dengan tuhanNya atau memaksa allah untuk tunduk dengan kemauan manusia.

Manusia yang bersandar kepada amalan dhohir maka orientasinya adalah keuntungan duniawi, sedangkan manusia yang bersandar kepada amalan batin maka orientasinya adalah keuntungan ukhrowi. Kedua duanya meyakini bahwa amalnya menentukan apa yang akan diperolehnya baik di dunia maupun di akhirat.

Keyakinan seperti itu yang membuat kurangnya bergantung semata mata hanya kepada Allah SWT. Maka setiap orang bisa menilai sejauh mana kebergantunganya kepada Allah ataukah kepada amal perbuatan baik dhohir maupun batin.

Maka kita bisa melihat hati kita ketika terperosok ke dalam kesalahan / dosa . Jika dosa tersebut membuat kiat berputus asa berarti kita masih bergantung kepada amal dan putus asa akan rahmat dan pertolongan Nya.Itulah tanda lemahnya bergantung hanya kepada Allah.
Firman Allah dalam surah Yusuf : 87

Wahai anak anaku pergilah dan cari berita tentang Yusuf dan saudaranya (Bunyamin) dan janganlah kalian berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah . Sesungguhnya tidak berputus asa dari pertolongan Allah melainkan golongan orang orang kafir .

Ayat tersebut menjelaskan bahwa orang beriman semata mata bergantung hanya kepada Allah dalam keadaan apapun.Bergantung kepada Allah tidak membuat hati putus asa dalam menghadapi tantangan hidup.Terkadang apa yang diharapkan dan diinginkan tidak membuahkan hasil apapun bukan berarti tidak menerima pemberian dari Allah.
Sesuatu yang kita sukai belum tentu baik buat kita begitu pula sesuatu yang kita benci belum tentu jelek buat kita. Karena kita tidak tahu sedangkan Allah Maha Tahu atas segala sesuatu.

Keyakinan yang demikian membuat orang beriman tabah menghadapi tantangan dan cobaan serta ujian hidup dan tidak pernah putus asa.Dan mereka yakin jika segalanya disandarkan kepada Allah maka segala amalnya tidak akan sia sia karena amal adalah bagian dari perintah Allah.

Wallau a'lam