Saturday 7 July 2012

Hikmah - 3 Dinding Taqdir


سَوَابِقُ الْهِمَمِ لَا تَخْرِقُ اَسْوَارَ الْأَقْدَارِ



Artinya

Kekuatan semangat tidak akan bisa menghancurkan dinding dinding Taqdir

Penjelasan

Pandangan manusia terhadap taqdir kadang tertutupi oleh sistim atau hukum sebab akibat.Keberadaan diri seseorang merupakan perantara utama daripada tertutupnya pandangan taqdir itu sendiri. Hasrat , keinginan , kemauan , cita cita , harapan, kehendak , semangat, akal fikiran dan sebagainya, bisa saja menutupi hati dari melihat kekuasaan , urusan dan taqdir Allah atas dirinya. Sehinga yang lahir adalah nafsu .Nafsu melahirkan semangat,angan angan , cita cita, keinginan dan hasrat serta kehendak.Kemudian nafsu akan memperalat akal untuk melaksanakan dan mewujudkan keinginanya. Kebanyakan nafsu cenderung kepada hal hal yang negatif. Sedangkan hati / qolbu cenderung kepada hal hal yang positif. Orang yang beriman senantiasa akal fikiranya cenderung dikendalikan oleh qolbu. Selama qolbu bisa mengendalikan akal maka buahnya adalah Iman .

Untuk memperoleh suasana penyerahan diri secara total kepada Allah, maka nafsu harus ditundukan terlebih dahulu.Sehingga akal akan menyadari akan kelemahanya di hadapan Taqdir .Nafsupun mesti menerima hakikat kelemahan akal dalam hal tersebut dan ikut tunduk bersama sama .Setelah nafsu dan akal bisa ditundukan maka hati akan menjadi panglima yang memberi komando terhadap akal , sehingga akan tertanam keimanan dan suasana kepasrahan terhadap taqdir Allah.

Firman allah dalam surah Al-Hadid : 22
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan ( tidak pula ) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab ( Lauh Mahfud ) sebelum Kami menciptakanya. sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah  bagi Allah.

Dinding taqdir selalu mengelilingi segala sesuatu yang telah Allah ciptakan. Tidak ada yang mampu dan sanggup menembus dinding dinding tersebut. Tidak ada kekuatan dan daya upaya , melainkan telah ditetapkan dalam ketentuan taqdir Allah.
Usaha dan upaya serta amal adalah wajib karena itu adalah perintah Allah namun hanya Allah lah yang menentukan segalanya .

Wallahu A'lam