كَيْفَ يَشْرُقُ قَلْبٌ صُوَرُ الاَكْوَانِ مُنْطَبِعَةٌ فِى مِرْآتِهِ أَمْ كَيْفَ يَرْحَلُ اِلى اللهِ وَهُوَ مُكَيَّلٌ بِشَهَوَاتِهِ . أَمْ كَيْفَ يَطْمَعُ أَنْ يَدْخُلَ حَضْرَةَ اللهِ وَهُوَ لَمْ يَتَطَهَّرْ مِنْ جَنَابَةِ غَفَلاَتِهِ . أَمْ كَيْفَ يَرْجُوْا أَنْ يَفْهَمَ دَقَائِقَ الاَسْرَارِ وَهُوَ لَمْ يَتُبْ مِنْ هَفَوَاتِهِ
Artinya :
Bagaimana hati akan dapat disinari sedangkan gambaran alam sekitarnya masih melekat pada cerminya, atau bagaimana mungkin melakukan perjalanan menuju Allah sedangkan dia masih dibelenggu oleh syahwatnya, atau bagaimana akan masuk ke hadirat Allah SWT. sedangkan dia masih belum bersuci dari junub kelalaianya, atau bagaimana mengharap untuk mengerti rahasaia rahasia yang lembut sedangkan dia belum bertaubat dari dosa dosanya .
Penjelasan :